Varanus Salvator

Minggu, 28 Februari 2010

Varanus Salvator

Salvator atau biawak Sumatra & Jawa Termasuk diantara para kadal terbesar di dunia, biawak ini dapat hidup di habitat yang tidak akan mampu mendukung karnivora besar lainnya.

Biawak hidup dihutan atau didekat habitat air (di lahan basah) termasuk sungai-sungai dan rawa.
Biawak biasanya berwarna hitam atau kelabu sedikit kekuningan, biawak dewasa bisa tumbuh lebih dari 2m panjangnya dan berat lebih dari 25kg. Jantan biasanya lebih besar dari betina. Biawak Remaja yang lebih berwarna.



Penyebaran: benua Asia dari India (dan Sri Lanka) ke China, ke Asia Tenggara (Indonesia), Filipina, New Guinea pulau-pulau di Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan.
Di Indonesia hampir semua pelosok pulau ada biawak, termasuk pulau Bali, di pulau Sumatra ada Varanus Salvator, V. Rudicullis, V. Dumerili


Klasifikasi: Varanus Salvator salvator, Biawak air

Biawak boleh dikatakan sukses karena mereka berdarah dingin (lebih efisiensi dalam hal mencerna makanannya).



Biawak makan ikan-ikan mati Selain itu, mereka makan apa saja yang mereka dapat telan. Dari serangga kecil (jangkrik), kepiting, ular, telur (burung dan buaya), ikan termasuk belut. Mereka juga makan burung, tikus, kancil kecil, bahkan kadal lainnya. Mereka terutama menyukai bangkai. Mereka bahkan makan sampah, dan bahkan mayat.

Mereka makan mangsanya hampir sebesar badannya sendiri. Biawak termasuk makhluk berdarah dingin yang tidak mempunyai darah dingin. Sebaliknya, darah mereka cenderung cocok dengan suhu lingkungan sekitar mereka.

Biawak lebih aktif disiang hari, mereka dapat mempertahankan suhu tubuhnya terus-menerus. Mereka melakukan ini dengan memilih sesuai iklim dalam habitat mereka; bersembunyi ketika panas, dan memilih tempat-tempat yang hangat ketika tidur di malam hari.
Teknik berburu utama biawak adalah dengan mengejar mangsa yang telah dilihatnya. Seperti ular, mereka memiliki lidah bercabang yang tetap masuk dan keluar secara teratur untuk "mencium" mangsa lezat lainnya.



Biawak dapat berenang dengan baik (menjaga anggota badan ke sisi tubuh, dan mendorong diri mereka sendiri melalui liak-liuk badannya dan mendorong dengan ekornya). Biawak bahkan pernah terlihat berenang di laut jauh. Mereka dapat tetap di bawah air hingga setengah jam.

Biawak juga pelari cepat untuk ukuran mereka karena mereka memiliki otot kaki kuat. Pada kenyataannya, mereka lebih cepat daripada kebanyakan dari kita dapat berjalan.

Mereka juga memanjat dengan baik, untuk mencari makanan maupun untuk menghindari predator, menggunakan cakarnya yang melengkung kuat. Biawak muda kadang tinggal di pohon untuk keselamatan. Jika terpojok diatas pohon, mereka akan terjun langsung ke dalam sungai. Mereka biasanya bersembunyi di tepi sungai.

Pembiakan: Biawak berkembang biak dengan cepat. Betina yang lebih besar bisa menghasilkan sampai 40 telur per tahun. Perkawinan melibatkan banyak gigitan dan cakaran. Betina bertelur 4 sampai 6 minggu setelah berkembang biak. Biawak dapat hidup sampai 15 tahun.

Biawak menggembungkan lehernya, mendesis keras
Membesar-besarkan tenggorokan untuk mengintimidasi predator lain dengan memukul menggunakan ekor mereka. Ketika terpojok, mereka akan menggigit dan mencakar.



Status dan ancaman:
Biawak masih sering diburu manusia karena diburu untuk daging dan kulit mereka, dagingnya termasuk sumber protein dan sumber pendapatan dalam masyarakat pedesaan yang miskin. Dan telah punah lebih dari sebagian besar di daratan India. Di tempat lain, popilasi biawak telah menurun tajam. Habitat juga mempengaruhi mereka. Sampai 1,5 juta kulit biawak diekspor secara hukum setiap tahun terutama dari Indonesia ke Eropa, Jepang dan AS untuk dibuat menjadi barang-barang fashion. Daging mereka dianggap lezat dan bisa dibuat ramuan, mulai dari obat untuk diabetes untuk aphrodisiacs dan racun dalam tubuh. Kandung empedu nya diseduh untuk teh, berguna untuk mengobati jantung dan masalah hati.

Di Indonesia dan di dunia memakai lemaknya untuk Salep kulit.
Di Sri Lanka, penduduk setempat melindungi mereka karena mereka memakan kepiting yang bisa merusak tepi sawah.

Baca Lanjutannya.. Read more...

Komodo Dragon

Jumat, 26 Februari 2010

Komodo Indonesia Hadir di Hungaria



February 28, 2010

awas-komodo
Sepasang Komodo Indonesia akhirnya hadir di Hungaria. Spesies langka tersebut diserahkan sebagai realisasi kerjasama penelitian ilmiah antara Indonesia dan Hungaria.
Serah terima Komodo tersebut disahkan melalui penandatanganan Memorandum Saling Pengertian/ Memorandum of Understanding (MoU) antara Direktur Taman Margasatwa Ragunan, Enny Pudjiwati dan Direktur Kebun Binatang Nyireghaza, Laszlo Gajdos. Kontrak penangkaran ilmiah (loan breeding) Komodo tersebut berlangsung untuk 5 tahun. Sebagai balasan, pihak Indonesia dalam 2 bulan mendatang akan menerima beberapa jenis satwa dari Hungaria.
komodo3
Penandatanganan tersebut disaksikan oleh walikota Nyireghaza, Dr. Lazslo Csabai dan Duta Besar RI untuk Hungaria, Mangasi Sihombing serta para pejabat Hungaria dari pusat dan daerah dan media massa.
Pada kesempatan ini, Dubes mangasi mengingatkan bahwa lebih dua puluh tahun lalu kedua negara menandatangani persetujuan kebudayaan pendidikan dan ilmu pengetahuan yang telah banyak diwujudkan terutama dengan manifestasi seni-budaya di kedua belah pihak dan kerjasama beasiswa.
Dubes juga menyampaikan harapannya kepada Masyarakat Hungaria untuk memberikan dukungan bagi Taman Nasional Komodo Indonesia di Pulau Komodo sebagai salah satu World Natural Heritage yang pemilihannya akan diadakan secara terbuka dari 12 Februari 2010. Pulau Komodo merupakan satu destinasi yang penting dan banyak dikunjungi wisatawan mancanegara.
Tanah seluas 4.000 meter persegi di kebun binatang Nyireghaza akan dialokasikan untuk menampung satwa dan flora dari Indonesia. Pihak kebun binatang bahkan akan melangsungkan upacara peresmian rumah Komodo bersama sejumlah rumah untuk satwa lainnya yang akan dihadiri oleh para pembesar dan pejabat tinggi pemerintah pusat Hungaria pada April 2010. Kedua komodo tersebut akan didampingi oleh staf kebun binatang ragunan selama 2 bulan untuk alih pengalaman kepada petugas setempat mengenai pemeliharaan komodo



Sumber : Reptilx.com

Baca Lanjutannya.. Read more...

Sumatran Blood Python II

Selasa, 23 Februari 2010

lanjutan dari post terdahulu tentang sumatran dipong:

Pulau Sumatra adalah salah satu tempat yang di huni satwa-satwa liar seperti ular, ada bermacam-macam ular hidup di pulau sumatra, nah Dipong sumatra itu paling banyak di cari para pecinta reptil lokal maupun mancanegara, nah yang satu ini salah satu ular yang jarang di temukkan di pasaran reptilia lokal... Black Sumatran Blood python atau black dipong!!!


Black dipong menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta reptil, karena sudah agak sulit didapat (habitatnya di pulau sumatra terancam) ular ini biasa di jadikkan santapan oleh warga setempat, mulai dari kulitnya sudah berharga, empedunnya di yakini bisa menambah stamina kaum adam ,,,waw bayangkan,,,pasti mudah habis dari peredaran kalo tak di hentikkan!!!


Saat ini Dipong sudah banyak di perdagankan, di dalam maupun di luar negeri.

perkenalkan ini Dippie, Dippie termasuk black dipong yang suka makan, sangat rakus, bertempramen amat jinak, suka diajak bergaul, semua orang sudah mengenal nya (mudah-mudahan) karena sudah pernah memenangkkan beberapa kontes-kontes reptil lokal salah satunya masuk majalah Trubus karena menyabet juara 1,dan menjadi Grand Champion lho,,kira-kira tahun 2007 an

Dippie berjenis kelamin betina, badannya bulat dan besar karena makan rat (tikus besar) dan marmut, kadang kelinci lho,,,bisa 2 minggu, atau bahkan sebulan sekali makannya,, makannya lahap banget dan gak mau di ganggu!!!he (bahaya kalo di ganggu - bisa-bisa tangan di caplok juga!) Ni foto Dippie pas di foto sewaktu menjadi pemenang di Trubus Reptile Contest

Baca Lanjutannya.. Read more...

Mono Tanah

Minggu, 21 Februari 2010

Candoia Aspera-(Pacific)Ground Boa-Viper Boa-Mono tanah



Ular yang satu ini begitu unik, di lihat dari tubuhnya yang kecil tapi pendek alias bantet menjadi sesuatu yang lain dari pada yang lain, Mono Tanah masuk dalam kategori Boa, Boa melahirkan anaknya alias tidak bertelur seperti pyhton, python dan boa bisa dibedakan dari kepalanya.

Mono tanah ini tabiatnya jinak, mudah di pelihara, untuk ukurannya biasanya mono tanah kira-kira kurang dari 1 meter. Untuk makanannya bisa cicak, tikus kecil tau pinkies (anak tikus), kodok ukuran kecil atau kadal-kadal kecil,



Untuk temperamen jenis mono tanah ini emang kalem kalo sering di handling (pegang), tapi tetep aja namanya binatang buas atau pas lagi dapet yang galak bisa gigit sambil melompat.
Penyakit yg sering pada mono tanah apalagi baru dari alam liar biasannya adalah flu, kutu, dan cacing, cacingnya ada diantara kulit ama daging, caranya harus dioperasi (mengoperasi sendiri menggunakan jarum yang sudah steril atau tanya yang ahli).


Untuk pelihara kondisi kandangnya harus ideal dengan ukurannya, bisa lembab, minimal disediakan tempat untuk minum atau berendam, Mono tanah suka berendam di air.

Baca Lanjutannya.. Read more...

Mono pohon

Selasa, 16 Februari 2010


Nama umum : Papuan Tree Boa (English), Mono Pohon (Indonesia), Pazific-Boas (Deutsch)

Nama ilmiah:
Candoia Carinata Carinata

Ular mono pohon ini sangatlah jinak, walaupun kena gigit respon kita hanya kagetnya doang ,,kalo untuk pemula siii okelahh memelihara jenis ini, bentuknya yg kecil, lucu dan menggemaskan, dijamin ular yang gak agresif seperti cobra atau viper, (padahal memang seperti viper) bedannya tidak berbisa untuk manusia.


makannya bisa kodok, cicak, pinkies, tikus ukuran small (kecil) atau bisa juga kadal kecil.. ular ini biasa aktif dimalam hari, jadi jangan terlalu terang didalam kandangnya, bisa2 tar gak mau makan, jgn keseringan dipegang juga, bisa2 jadi stress!!..


(walaupun di papua masyarakat pedalaman biasa menjadikan ular ini sebuah gelang) karena memang ular pohon ini suka dengan ranting2 (makanya dinamakan mono pohon) cukup kasih ranting dalam kandangnya, air minum yg cukup, dan berikan sedikit hati mu untuk lu curahin ke reptil kesayangan sejuta umat ini, hehe




terakhir karena ular ini masuk ke dalam jenis BOA artinya bukan python yg biasannya bertelur,, yaa ular jenis Boa biasannya beranak, ular kecil ini bisa beranak hingga 10 ekor lho,, jadi yg menjadikan ular ini sebagai bisnis tambahan serta bisa juga melestarikkan salah satu ular endemik indonesia

Jayalah terus Ular-ular dan satwa Endemik Indonesia

Baca Lanjutannya.. Read more...

Buton Retic

Rabu, 03 Februari 2010

This is my lovely Lady from Buton island restrict area,


Retik atau sanca batik ini berasal dari kepulauan buton, Retik ini beda dari retik2 lainnya, yang membedakannya adalah ukurannya yang mini (alias gak bisa segede Gaban / JUMBO)

Baca Lanjutannya.. Read more...

Click to Save the Rainforest

Save the Rainforest

Click to Stop Global Warming

Stop Global Warming

This site sponsored

EasyHits4U.com - Your Free Traffic Exchange - 1:1 Exchange Ratio, 5-Tier Referral Program. FREE Advertising!

  © Blogger template Brownium by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP