10 Fakta Luar biasa tentang Reptil dan Amfibi

Selasa, 07 Desember 2010


10 Fakta Luar biasa tentang Reptil dan Amfibi


Reptil ternyata membunyai beberapa hal yang sangat luar biasa, sebelum kita membahasnya mari kita ketahui dulu mengenai reptil. Reptil adalah kelompok vertebrata menarik dengan salah satu sejarah terpanjang dari setiap makhluk hidup di Bumi. Pertama muncul lebih dari 300 juta tahun yang lalu, reptil diyakini telah turun dari amfibi dan selama evolusi mereka, telah menghasilkan banyak keturunan yang unik, yang paling terkenal adalah dinosaurus. Hari ini, reptil menghuni setiap benua kecuali Antartika dan mencakup sekitar 8.700 jenis, terpecah menjadi :
* Crocodilia – buaya, gharials, dan buaya Caiman
* Sphenodontia – tuataras dari Selandia Baru
* Squamata – kadal, ular dan amphisbaenids ("kadal cacing")
* Testudines – kura-kura, katak dan penyu

Semua reptil berdarah dingin, dengan kulit ditutupi oleh sisik daripada rambut atau bulu, dan sebagian besar bertelur ("yg menelur") walaupun ada spesies tertentu yang melahirkan. Reptil adalah juga salah satu makhluk yang paling disalahpahami, dengan mitos lebih, takhayul dan legenda tentang mereka daripada hewan lain. Jadi ini adalah 10 fakta nyata tentang reptil yang mungkin tidak Anda ketahui :

Kura-Kura

1. kata "Turtles sama artinya dengan "slow" atau "lazy". mereka telah lama diejek dalam sastra dan cerita rakyat untuk kelambatan mereka. Tetapi apakah Anda tahu bahwa reptil tercepat di dunia sebenarnya kura-kura? Ya, kura-kura mungkin lambat di darat tetapi di air, mereka efisien dan cepat: penyu belimbing Pasifik dapat berenang dengan kecepatan sampai dengan 35km/hr membuatnya sebagai reptil yang bergerak tercepat di dunia. Di darat, reptil tercepat adalah iguana ekor berduri-Kosta Rika, yang telah diketahui kecepatannya hingga 33km/hr.

Ular Derik

2. Ular derik secara luas dikenal mematikan, namun apakah Anda tahu bahwa mereka masih bisa menggigit setelah mereka mati? Penelitian yang dilakukan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan California di San Francisco telah menunjukkan bahwa ular derik masih mampu menggigit hingga satu jam setelah telah dipenggal atau ditembak, dengan ilmuwan meyakini bahwa refleks yang mungkin dipicu oleh sensor inframerah masih aktif di ular.
Bunglon

3. Bunglon akan mengubah warna tubuh mereka tidak hanya untuk kamuflase dan untuk berbaur dengan latar belakang, tetapi juga sesuai dengan cahaya, suhu dan bahkan suasana hati-nya!
Katak Kayu

4. Bagi kebanyakan hewan, pembekuan berarti kematian tertentu, tapi untuk katak kayu Amerika Utara, pembekuan sebenarnya strategi untuk bertahan dalam musim dingin yang panjang. Saat suhu menurun, organ katak dikelilingi dengan air dingin, yang menyebabkan jantungnya berhenti berdetak, paru-paru untuk berhenti bernapas dan ginjal berhenti bekerja. Katak memasuki keadaan "mati suri" di tempat yang dapat tinggal selama berbulan-bulan sampai musim semi datang pada saat itu akan mencair dan menjadi berfungsi penuh kembali dalam 10 jam.
Ular

5. Ular adalah salah satu makhluk paling ditakuti di muka bumi dengan banyak orang percaya bahwa mereka bertanggung jawab atas kematian orang banyak. Namun pada kenyataannya, di Amerika Serikat, empat kali lebih banyak orang mati dari tawon lebah dan menyengat daripada gigitan ular!

Bunglon

6. Satu hal lagi yang unik tentang bunglonmereka adalah satu-satunya binatang yang dapat menggerakan dan memfokuskan mata mereka secara terpisah, mata mereka berputar ke arah yang berbeda dan memberi mereka kemampuan untuk melihat dalam dua arah yang berbeda dan fokus pada objek terpisah secara bersamaan.
Bunglon

7. Lanjut tentang bunglon, bunglon juga satu-satunya binatang yang dapat memanjangkan lidahnya sampai 3 kali lebih panjang dari tubuhnya untuk menangkap makanan. lidah ini terlempar keluar dari mulut dengan kecepatan sangat tinggi dan menjerat mangsanya menggunakan ujungnya yang lengket. 

Ular

8. Ular yang bertanggung jawab atas kematian manusia bukanlah raja kobra atau ular tetapi carpet viper yang hidup di wilayah dari Afrika Barat ke India. Demikian pula, meskipun Mamba hitam secara luas dianggap paling beracun ular, Cobra Asia benar-benar membunuh lebih banyak orang rata-rata, membuatnya menjadi ular yang lebih mematikan.
Katak Emas

9. Bertentangan dengan kepercayaan orang, ular bukan hewan yang paling berbisa di dunia, tetapi milik katak panah emas beracun yang cukup dalam sistem racun untuk membunuh 20 manusia.

Buaya

10. Jika Anda melihat buaya menelan, itu tidak gila – pada kenyataannya, buaya sering menelan batu-batu besar yang tetap tinggal di perut mereka, membantu mereka untuk menggiling dan mencerna makanan mereka (seperti rempela burung) dan juga bertindak sebagai pemberat suatu untuk membantu mereka menyelam lebih dalam.
Sumber : www.beembee.com/2010/10-amazing-reptile-facts

Baca Lanjutannya.. Read more...

Manouria emys emys

Senin, 06 Desember 2010

emys2
Manouria emys emys
atau Kura Kura Kaki Gajah berasal dari Sumatera di Indonesia.
Emis dapat mencapai panjang sekitar 80cm. Bertelur pada menjelang musim hujan dengan jumlah 2 clutch per tahun, jumlah masing-masing telur 5-8 butir.
Di alamnya emys memakan rumput, daun talas, buah-buahan yang jatuh dan daun-daun dari tanaman air seperti Lotus.

Habitat
Emys tersebar dari Sumatera hingga Kalimantan. Hidup di hutan hujan tropis pada daerah pegunungan menyebabkan emys sangat menyukai kelembaban. Untuk menghindari dari panas yang menyengat, emys menggali lubang untuk berteduh dengan menggunakan kakinya yang sangat kuat atau bersembunyi di bawah daun-daun kering. Kura ini juga suka berendam pada kubangan-kubangan air.
DSC_0539
Pemeliharaan
Karena berasal dari hutan Sumatera yang lembab, Emys harus diberi minum atau direndam setiap hari dan karena banyak emys tangkapan alam jadi harus rutin diberikan obat cacing seperti combantrin atau vermox.
JANGAN MENJEMUR KURA-KURA TERLALU LAMA
Emys tidak menyukai panas yang terlalu menyengat, dapat mengalami dehidrasi dan menyebabkan kematian, berikan tempat perlindungan pada kandang kura-kura sehingga jika terlalu panas kura tersebut dapat menjauhkan diri/bersembunyi di tempat teduh. Dan emys suka tempat yg lembab sehingga suka berendem didalam air yg dangkal.
JANGAN MENJEMUR KURA-KURA TANPA DIAWASI
Biarpun kelihatan lambat, tapi kura-kura juga pandai melarikan diri.
Pada musim hujan gunakan lampu khusus reptil yang mengandung UVA-UVB (Full spectrum Lamp). UVA digunakan untuk menambah selera makan dan memproses makanan di tubuh reptil. UVB digunakan untuk memproses Vitamin D3 pada makanannya karena reptil tidak bisa mensintesa Vitamin D3 tanpa bantuan UVB.

431056307kasOXn_ph
Tempat berjemur diusahakan mempunyai suhu 31˚C, sedang suhu kandang sekitar 28-29˚C. Gunakan termometer untuk mengukur suhu jangan kira-kira, karena kadang perkiraan kita meleset jauh. D
Makanan yang baik untuk emys:
Fumak, bokhoy, caisim, wortel, buah papaya, timun,pisang

Sumber : www.reptilx.com

Baca Lanjutannya.. Read more...

look what i found in my backyard

Sabtu, 04 Desember 2010

haha,, sekedar iseng-iseng ceprat-cepret,,,












Kali ini gak ada penjelasannya yah,, cuma nutuk dilihat-lihat fotonya.

Baca Lanjutannya.. Read more...

Foto-foto tokek ku,,,

Minggu, 28 November 2010

Foto Tokek:

pagi yang cerah, dari pada bengong akhirnya gue foto-foto in tokek aja deh,, ini ada sebagian tokek-tokek koleksi, kebanyakan ada yang mati n gak sempet di foto-in. disini juga sekalian ada ukuran beratnya, jadi ditimbangin satu-satu, yah buat perbandingan aja kalo ada yang punya atau nanya-nanya kalo yang se ons semana gedenya?, dan seterusnya.

sebagai perbandingan biasanya gue taruh korek api atau apapun yang umum, kebetulan merek korek api gas nya "tokay" jadi iklan dah nii,,hehe.

hmm asal tokek-tokeknya beragam, ada yang dari jawa, ada yang di kasih teman, ada yang nangkep sendiri, ada yang dari bali, asalnya dari jokja juga ada...jadi yah campur-campur lah, fotonya cuma buat iseng-iseng jadi kalo ada yang mau pelihara reptil, mudah-mudahan mau pelihara tokek juga untuk melestarikan tokek besar/ tokek rumah ini, karena di sebagian tempat kebanyakan tokek di bunuh karena masih takut sekali sama keberadaannya yang menyeramkan.

Foto 1:

Foto 2:

Foto 3:

Foto 4:

Foto 5:

Tengyu yah udah baca artikelnya n liat-liat gambarnya, smoga kapan-kapan bisa lebih banyak

Baca Lanjutannya.. Read more...

Biawak Rote

Rabu, 20 Oktober 2010

Blue Spot Timor Monitors (Varanus timorensis)/
(Varanus auffenbergi)


ini ni biawak kecil nan imut, Asalnya dari kepulauan (Pulau Roti) dekat Timor, panjangnya hanya sekitar 60 cm. biawak ini bertelur, biasanya 4 sampai 6 telur. dengan suhu inkubasi sekitar 29 ° C, dan bayi menetas setelah 119-154 hari. Panjang total rata-rata biawak muda adalah 15,8 cm, dan berat tubuhnya rata-rata adalah sekitar 4,4 g.


Namanya Tora (Toray), Biawak yang tempramennya bagus, jinak sekali, mau makan, warnanya nan indah, dan ukurannya yang mungil jadi ciri khas biawak rote gue, dengan kandang yang agak gede dari taperware yang sudah di modif, dengan banyak bolongan-bolongan (menggunakan solderan) untuk ventilasi udara di sampingnya, di tutup atasnya juga di potong dan di buat dengan menggunakan kawat ukuran kecil, di baut yang rapi, didalamnya untuk setingan kandang cukup di beri bebatuan dan kayu-kayu kecil, serta air untuk berendem. makannya jangkrik dan pingkies (bayi tikus).

Kebiasaanya suka berlari sangat kencang dan langsung bersembunyi, haha sungguh lucu... kalau sering di handle atau di pegang dan di beri perhatian lebih jadi penurut lho...dia tau kapan waktunya makan, jadi langsung aja di tuang jangkriknya dan langsung dikejar-kejar,,mantab.


Bayi diberi makan dengan jangkrik kecil-kecil, yang ditaburi dengan vitamin / suplemen mineral.
sangat sulit untuk melihat perbedaan antara V. auffenbergi dan timorensis V..pengamatan lebih lanjut yang belum pernah dipublikasikan.

Baca Lanjutannya.. Read more...

Video Tokek 2

Selasa, 21 September 2010


Ini Vidio yang kedua, smoga memberi inspirasi untuk para pecinta reptil khususnya pecinta tokek rumah besar!!!,, enjoy.

Baca Lanjutannya.. Read more...

Argus Monitor ( Biawak yang bisa berdiri ).

Senin, 16 Agustus 2010

Varanusgouldii_LakeArgyle_1
Argus Monitors (Varanus panoptes horni)
Australia2- argus



Biawak Argus adalah jenis biawak yang kuat dan hidup di padang rumput dan berasal dari selatan papua nugini . Biawak Argus adalah jenis biawak yang lumayan besar dan dapat tumbuh hingga 2meter panjang total dari ujung kepala hingga ekor. Mereka adalah jenis kadal yang aktif dan mengejar mangsanya. salah satu ciri Khas biawak jenis ini, adalah mereka bisa berdiri dengan kedua kaki belakangnya yang kuat. menurut saya setelah melihat biawak Argus berdiri dengan dua kaki belakangnya, yang teringat oleh saya adalah dinosaurus :) . Mereka tidak terlalu mahir dalam memanjat dan berenang, kebanyakan harinya di habiskan di padang rumput atau daerah terestrial lainnya. mengetahui jenis kelaminnya tdk mudah, jantan biasanaya memiliki tubuh yang paling besar.

Temperature and UV Lighting

Biawak Argus bisa dipelihara dengan suhu 26-30 derajat celcius dengan tempat berjemur di suhu 40C. Dimalam hari suhu bisa turun ke 25c. Humidity di 60%-80%. UVB lighting tidak harus diberikan namun bisa untuk mempercantik. UVB lighting membantu reptil mendapatkan kalsium, dengan menciptakan vitamin D3. Namun, Karena mereka mendapatkan kalsium dan D3 dari makanannya yang terdiri dari tikus, ayam, dll, mereka tidak membutuhkan lg kalsium tsb. Tulang dari tikus dan ayam menyediakan kalsium, sedangkan hati dari ayam dan tikus menyediakan vitamin D3.

Housing

Argus baby dapat dipelihara di akuarium 60cm, tapi mereka dapat tumbuh dengan cepat dan argus yang lebih besra harus dipelihara di kandang yang lebih besar. Argus yang sudah dewasa dapat dipelihara di kandang 4m dan diberikan alas yang dapat digali. betina dapat dipelihara di kandang yang lebih kecil. dan untuk Argus yang berukuran monster kadang membutuhkan kandang seukuran kamar kita.

Bedding

Rekomendasi saya untuk alas kandang adalah koran, pasir, serbuk kelapa. dan ada baiknya menyediakan lapisan alas yang agak tebal sehingga biawak bisa menggali.

Calcium

Kalsium dan Vitamin diberikan ketika kita memberikan makanan yang tidak mengandung tulang kepada biawak kita. ketika kita memberikan tikus, ayam atau ikan, kalsium dan vitamin tidak harus diberikan lagi.

Food

Biawak Argus termasuk jenis biawak yang oportunis, mereka hampir memakan semua jenis serangga dan mamalia kecil yang dapat ditemukan. Makanan idealnya; tikus kecil, Tikus rat, jangkrik, superworms, hati sapi, dan telur yang direbus. Dengan campuran makanan seperti di atas dan pemberian makanan maksimal 5x seminggu sudah dapat memenuhi kebutuhan makannya dan membantu perkembangan badannya maksimal.

Cleaning and Handling

Kandang harus dibersihkan bila kotor. Sisa makanan dan kotoran hewan harus dibersihkan beberapa kali dalam 1 minggu. alas kandang harus diganti setiap sebulan sekali dan air minum yang bersih harus disediakan setiap saat. Biawak Argus dapat di pegang setiap saat tapi ada baiknya memberikan waktu mereka untuk berdaptasi dengan kandang barunya agar lebih jinak. selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang binatang yah.

Sumber : Reptilx.com

Baca Lanjutannya.. Read more...

My First Carpet Python

Senin, 17 Mei 2010

Morelia spilota variegata Irian Jaya Carpet Python

Carpet python yang berasal dari tanah papua Irian Jaya!! ...Carpet python dewasa biasanya hanya mencapai 1.5 - 1.7 meter panjangnya, biasanya carpet betina lebih besar dari jantan yaitu 1.7 - 2.3 meter.
Pola warna dapat bervariasi dari hitam ke kuning terang dan hitam pekat. Mereka adalah ular bertubuh relatif tipis, dan memiliki ekor yg dapat memegang untuk membantu mendaki/menaiki pohon. Semua spesimen memiliki perut putih, sering juga ada yang berbintik-bintik hitam. Ular ini bersifat semi-arboreal dan habitat alami mereka adalah hutan tropis. Carpet bisa hidup selama 10-20 tahun, makanan favoritnya di alam (hutan) bisa burung, tikus, bayi tikus, puyuh dan ayam.


Ular ini dikenal karena warna mereka terang, kadang lebih terang dari semua Morelia (kecuali untuk Green Tree Python, Morelia viridis). Ular ini sering disimpan dan di pelihara masyarakat pedalaman.
tubuhnya berukuran sedang, kepala nya telah disamakan dengan kepala naga. Carpet termasuk ular pohon, memiliki ekor yang dpt memegang untuk membantu mereka dalam arboreal (hidup di pohon/selalu bertengger/mencari makan). Mereka tidak sepenuhnya arboral seperti Boa/mono pohon, tetapi mereka akan naik jika ada kesempatan menangkap mangsa atau dalam keadaan terjepit (seperti di buru manusia). Ular python hutan karpet (jungle carpet) ini rata-rata berwarna bercak warna kuning-cokelat di atas dasar hitam dengan bawah putih tegas, warna akan terlihat bagus bila sudah mencapai dewasa pada umur dua atau tiga tahun. Umumnya ular ini aktif atau mencari makan pada malam hari.

Habitat : Ular ini sangatlah lihai dalam meloloskan diri. Jika ingin memelihara harus ada sebuah kandang yang layak untuk ular ini, yang dewasa kandangnya saya sarankan lebih besar lebih baik, jadi saya akan merekomendasikan akuarium dengan setingan tropis agak lembab, ventilasi yang baik untuk keluar masuknya udara. Hal ini untuk memastikan kandang tidak mengering.

Mereka tidak agresif, tetapi defensif, dan sifatnya ketika muda lebih sering menggigit. Dan mereka kemudian lebih cenderung suka bersembunyi

Baca Lanjutannya.. Read more...

Video Tokek 1

Rabu, 12 Mei 2010


Ni vidio tokek, cuma mau ngambil dari tempatnya, dan untungnya lagi gak agresif,, tapi sayang kualitas gambarnya gak bagus.. lain kali gw pasti buat yang lebih bagus lagi gambarnya, thanx for watching..haha

Baca Lanjutannya.. Read more...

Inclusion Body Disease (IBD)

Minggu, 09 Mei 2010

Apakah IBD itu?

IBD merupakan suatu hal yang telah lama ada dalam pemeliharaan boa dan python di captivity, akan tetapi keberadaannya sendiri baru disadari oleh publik baru-baru ini. IBD dipercaya sebagai penyakit yang disebabkan oleh retrovirus dan sepertinya hanya menyerang anggota dari keluarga “boid”, seperti python dan boa. Penyakit ini mempengaruhi dua grup ular tersebut dengan berbagai cara yang berbeda akan tetapi kondisi yang diakibatkan akan selalu fatal ketika ular mulai menampakkan gejala-gejala yang diakibatkan oleh penyakit ini.

Ular bisa saja tidak menampakkan gejala-gejala apapun tetapi tetap saja menjadi pembawa dari penyakit ini – Boa, sebagai contoh, sering menjadi sarang dari penyakit ini tanpa menampakkan gejala-gejala terkena penyakit. Maka bila seekor ular yang dikandangkan dengan ular lain yang telah terinfeksi tidak menunjukkan adanya gejala-gejala apapun, bukan berarti ular tersebut kebal terhadap penyakit ini – ia tetap dapat menjadi sumber infeksi pada ular-ular lainnya yang masih sehat.

Penyakit ini diyakini disebabkan oleh “inclusion bodies” (sejenis retrovirus) yang diidentifikasi terdapat dalam sel epithelial dari ginjal dan pancreas ular yang terjangkit. IBD juga dikaitkan dengan degenerasi neuronal dan luka pada saraf tulang belakang dan otak, yang nantinya akan menyebabkan denegerasi myelin dan kerusakan pada saraf. Dalam beberapa kasus, ular yang terjangkit oleh IBD juga ditemukan terinfeksi oleh kutu ular, Ophionyssus natricis, akan tetapi karena keberadaan dari parasit ini tidak selalu hadir pada semua kasus IBD yang terjadi, maka hubungan sebab akibat yang pasti antara parasit ini dan IBD tidak dapat dibuat.

Host

Penyakit IBD sendiri telah diidentifikasi pada ular-ular dari keluarga boid di bawah ini, antara lain berbagai subspecies boa constrictor (Boa constrictor), green anaconda (Eunectes murinus), Haitian boa (Epicrates striatus), Burmese python (Python molurus bivittatus), Indian python (P. m. molurus), reticulated python (P. reticulatus), ball python (P. regius), carpet python (Morelia spilota) dan diamond python (M. s. spilota). Sebagai tambahan, penyakit yang mirip dengan IBD didiagnosa pada seekor eastern king snake (Lampropeltis getulus) yang dikandangkan dengan boa constrictor dan pada palm vipers (Bothriechis marchi).

IBD biasanya ditemukan pada ular-ular juvenile hingga ular dewasa, akan tetapi tidak menutup kemungkinan ular yang baru lahir (neonate) dapat terinfeksi juga.

Distribusi

Menyebar di seluruh dunia pada ular-ular dari keluarga boid yang ada dalam pemeliharaan. Kebanyakan kasus IBD terjadi di U.S namun kasus-kasus IBD baru-baru ini ditemukan pada captive pythons di Australia, Canary Island, dan Italia. Transportasi ular dalam perdagangan hewan dan transportasi ular dari institusi-institusi kebun binatang yang berbeda dipercaya menjadi sebab tersebarnya penyakit ini di seluruh dunia.

Sampai saat ini tidak diketahui apakah inclusion body disease juga muncul pada boa dan python di alam liar, atau secara exclusive hanya terjadi pada ular di pemeliharaan (hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut).

Gejala

Python dan boa memperlihatkan gejala yang sedikit berbeda, dimana penyakit berkembang lebih lambat pada boa.

Tanda-tanda infeksi IBD di Boa antara lain kekacauan pada sistem saraf pusat seperti lumpuh, tidak dapat mengembalikan posisi badannya ke arah semula ketika posisi badannya terbalik, “star-gazing” (posisi kepala ular tegak ke arah atas menatap langit), ketidak mampuan untuk menyerang atau membelit mangsanya – atau bahkan hanya pada kelumpuhan saja. Gejala-gejala lain yang terjadi di Boa adalah penurunan berat badan secara ekstrim, menderita muntah kronis, serta infeksi pernafasan. Dysecdysis yang disebabkan oleh ketidak mampuan ular untuk mengontrol gerakan tubuhnya dalam melepas kulit lama-nya.

IBD berkembang secara lebih agresif pada ular python, selain gejala-gejala yang telah dijelaskan untuk boa di atas (terkecuali muntah kronis), python juga mengalami “mouth rot” (infectious stomatitis), disorientasi dan hilangnya kordinasi otot serta respon refleks yang terlalu tinggi atau terlalu besar.

Baik pada Python ataupun Boa, penyakit ini berkembang sangat cepat dan berakibat fatal pada ular-ular juvenile. Dimana kematian dengan cepat terjadi setelah dimulainya kelumpuhan ringan pada ular.

Daya tahan Virus di luar inangnya

Berdasarkan apa yang telah diketahui tentang virus pada saat ini, maka disinfektan berbasis alkohol (e.g. Sagrotan, Desderman, Microzid) akan melenyapkan virus. Sebagai retrovirus, IBD tidak akan bertahan di luar tubuh inangnya untuk jangka waktu yang lama.

Pencegahan

Sampai sekarang tidak ada pengobatan untuk penyakit ini, dan dikarenakan penyakit ini selalu berakibat fatal dan sangat menular, maka euthanasia pada ular yang positif terjangkit oleh IBD merupakan tindakan yang dianjurkan. Sekalipun ular dapat dijaga agar tetap hidup melalui tindakan-tindakan seperti force feeding dan hydration, kerusakan yang terjadi pada saraf, otak, saraf tulang belakang dan organ-organ dalam sangatlah besar – sehingga biarpun ular tetap hidup tetapi kualitas hidup ular itu sendiri akan semakin menurun yang juga disertai dengan meningkatnya rasa sakit pada ular.

Dikarenakan belum adanya pengobatan untuk penyakit ini dan penyebarannya yang seperti virus, maka tindakan yang dapat dilakukan untuk menimalisir resiko masuknya IBD ke ular peliharaan kita adalah dengan melakukan aksi-aksi pencegahan, antara lain:

■Hanya menempatkan satu ular dalam satu kandang.
■Penggunaan satu macam barang untuk tiap satu kandang (tempat minuman, hook, dan lain-lain).
■Hindari pemberian makanan yang telah ditolak oleh satu ular kepada ular lainnya.
■Pembasmian kutu.
■Melakukan tindakan euthanasia pada ular yang telah positif terjangkit oleh IBD.
■Melakukan disinfeksi kandang dan peralatan secara berkala.
■Mencuci tangan setelah dan di antara penghandlean satu ular sebelum menghandle ular lainnya.
■Kandang yang terbuat dari kayu polos (tidak dilapis melamine dan semacamnya) harus disingkirkan, apabila ular yang telah terkonfirmasi terjangkit IBD tinggal di dalamnya.
Karantina secara ketat untuk setiap ular jenis Python dan Boa yang baru kita dapat, paling tidak untuk jangka waktu 3-6 bulan dan jika anda telah memiliki pet Python maupun Boa, selalu berhati-hati dan waspada setiap mengunjungi toko hewan peliharaan, pameran reptil, ataupun melihat-lihat koleksi reptil orang lain.

Diterjemahkan dan diambil dari berbagai sumber.

Retrovirus yang terdapat pada Boa constrictor yang terkena IBD

























Tanda-tanda IBD











































































All pictures are taken from: http://www.vetmed.ufl.edu
Pembahasan tentang IBD:

■http://www.vetmed.ufl.edu/college/depar … Virus.html

■http://www.boaconstrictors.com/com/Haltung/IBDEng.htm

■http://www.reptileexpert.co.uk/BodyIncl … sease.html

■http://www.anapsid.org/ibd.html





Sumber : Reptilx.com

Baca Lanjutannya.. Read more...

Skin

Sabtu, 08 Mei 2010

Wah, sekarang mau posting tentang ganti kulit ular, tapi, yang biasa gue tau aza dehh,,,ok guys.

pertama-tama ciri-ciri ular mau ganti kulit biasanya selalu berendam, mata dan kulitnya lebih buram warnanya dari biasanya, kadang gak mau makan, trus kadang juga dia (si ular) gak bisa diem seperti ular Python Buton ku, dia juga suka kebersihan, kalo kandangnya kotor dia suka gelisah minta di bersihin, dduduh,,, ular yang manjaa...he




Biasanya Ular peliharaan gue kalo tiba ganti kulit sii...hmmm kadang didiemin aja gak usah dipegang-pegang, trus kelembabanya harus sedikit ditinggkatin.
Karena kalo ganti kulit biasanya dia butuh sedikit kelembaban ekstra, butuh air lebih banyak untuk pergantian kulitnya nanti..





Bisa juga di semprotkan air yang sedikit hangat untuk kulitnya (fungsinya agar lebih lembab kandangnya) dan prosesnya lebih cepat lebih baik (JK) hehe...

Proses pergantian kulit untuk Ular biasanya sebulan, bisa lebih tergantung jenis dan ukuran, gak cuma ular gue, tapi Tokek-tokek gue juga ganti kulit, bedanya kalo tokek langsung memakan kulit matinya untuk menambah kalsium dan sedikit protein untuk kelangsungan hidupnya!!!

kalo ular,,,hmmm buat apa yahh ...di buang lah. masak buat bikin tas atau spatu kulit?,,ckckck (kulit ular bentuknya seperti plastik tipis, kalau sudah melepaskan dari tubuhnya)


Kalau bisa gue saranin Jangan ikut campur tangan membantu proses ganti kulit, gak usah dimanja bro, tetapi ada pengecualian ...Apabila terlihat sulit untuk melepaskan memang kita "terpaksa" sedikit membantu (soalnya ada kasus ular ternyata bisa mati bila gagal ganti kulit, ada yang double-double kulitnya)...wah kasian juga ya maka dari itu harus di pantau se-segera mungkin untuk sering-sering melihat keadaan ular kesayangan kita!!!






Dan terakhir, Ular yang udah ganti kulit akan terasa lebih halus, lebih cemerlang, lebih manteb dahh pokoknya!!!







Baca Lanjutannya.. Read more...

IN LOVING MEMORY

Minggu, 02 Mei 2010

This is my lovely great Dipong!!!



Dipong yang keren banget tabiatnya, motifnya, gak nyusahin, manteb dahh...
Umurnya cuma setahun lebih dikit, gue pelihara dari bebi bangets, yahh apa boleh buat umurnya ternyata gak lama,






Namanya Dyco , ular jenis Python atau Dipong Sumatra yang lucu bangets sewaktu kecilnya, sudah pernah ikut berbagai kontes sewaktu kecil, walau gak menang-menang (hehe...) tapi gak tau kenapa gue suka banget ama ni ular,








Dyco first Rat


Ini gambar Dyco makan Rat ukuran sedang lumayan gede juga sii, ehh mau, ini jauh hari sebelum sakit flu nya...











Dikarenakan sakit flu, kebetulan gue lagi di Bali yah jadinya gak mengucapkan selamat tinggal untuk terakhir kalinya, kebetulan ada temen gue yang sempet gue suruh kerumah buat ngeliat reptil-reptil peliharaan gue di Jakarta, ehh, gak disangka tak di nyana ternyata ud tak bernyawa katanya. wuiihh. sedih juga,,,




Well Good bye my friend,, Rest in Peace yaw!!!!


Hayoo yang pelihara Dipong harus lebih di jaga lagi kelembabannya!
Smangat ya...

GO REPTIL INDONESIA

Baca Lanjutannya.. Read more...

Varanus

Jumat, 30 April 2010

Varanus Bitatawa yang terancam punah

Varanus Bitatawa, namanya kurang akrab di telinga kita, Spesies varanus atau biawak yang baru terdokumentasi resmi di the Royal Society Biology Letters. Biawak besar yang hidup di hutan Sierra Madre di Luzon Island di utara Filipina ini, Banyak diburu oleh warga lokal filipina untuk dimakan. karena katanya kandungan protein yang baik, dan rasanya seperti daging ayam, padahal banyak orang di seluruh dunia yg tertarik dengan keberadaan spesies biawak ini.

Filipina memang terkenal memiliki keragaman spesies biawak, namun jenis Varanus Bitatawa baru sekarang ini muncul ke permukaan. Hutan Filipina yang belum banyak terjamah tangan manusia menyimpan misteri keberagaman spesies reptil di dalamnya, karena ulah manusia yg menebang pohon yang akhirnya mengurangi tempat hidup dari spesies ini, mau tidak mau spesies yang ada didalamnya mulai terekspos. Jenis Varanus Bitatawa ini cenderung menetap di hutan Sierra Madre, dan jarang terekspos manusia.

Yang Menarik, Spesies varanus Bitatawa memiliki Kebiasaan unik, Varanus Bitatawa memiliki kerabat dekat dengan Varanus Olivaceus yang juga dari Filipina. ditandai dengan kebiasaannya memakan buah walaupun mereka tetap mau memakan serangga dan mamalia lainnya. Apa jadinya bila Varanus olivaceus dan Varanus Bitatawa di silangkan, mungkin akan menjadi spesies baru yang sangat menarik..


karena jumlahnya yg di perkirakan sangat sedikit di alamnya, kini usaha untuk melestarikan Spesies ini di Filipina tengah digalakkan. ada yang tertarik untuk melestarikannya di rumah Anda? hehehe



Sumber : ReptilX.com

Baca Lanjutannya.. Read more...

Leiopython

Rabu, 14 April 2010

Albertisi

Meet my Lippy









Lippy adalah Ular ku yang SUPER GALAK...


ku pelihara dari baby dan sampai besar tetap menggigit sana-sini

Bukannya nakutin, Lippy kalau menggigit selalu melompat (membawa seluruh badannya),,,

Lippy harus di handle dengan sangat hati-hati untuk menjaga tempramennya tetep adem ayem,,, tapi tenang aja, gak semua albertisi galak kok.. hehe











Leiopython

From Wikipedia, the free encyclopedia

Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Subphylum: Vertebrata
Class: Reptilia
Order: Squamata
Suborder: Serpentes
Family: Pythonidae
Genus: Leiopython
Hubrecht, 1879


Common names: white-lipped python, D'Albertis' python, D'Albert's water python.

Leiopython, formerly a monotypic genus, now comprises six species, created for the non-venomous python species, L. albertisii, found in New Guinea. No subspecies are currently recognized. It was first described as an intermediate genus between Liasis and Nardoa. The species was named in honor of Luigi D'Albertis.


Description

Female Adults of the Northern White-Lipped Python (Leiopython albertisii) grow to an average of about 213 cm in length (6-7 ft), whereas the Southern White-Lipped Python (Leiopython hoserae) can reach up to 300 cm (10 ft) in length. They are patternless, except that the Northern White-Lipped Python has some light markings on their postoculars absent in the Southern White-Lipped Python. The snout is triangular and the head is distinct from the neck. The dorsum of the head is shiny black, the upper and lower labial scales are white with black markings on the anterior edge of the scales. Body color is either brownish-violet fading to yellowish ventrally (Leiopython albertisii) or blackish-blue fading to gray (Leiopython hoserae). These pythons also regurgitate fur balls, also known as "Casting." This behavior is rarely seen, but 2-3 days after feeding the results are seen. When it is witnessed owners of White lipped pythons often think their snake is regurgitating it's food.

Geographic range

Found in most of New Guinea (below 1200 m), including the islands of Salawati and Biak, Normanby, Mussau and Emirau, as well as a few islands in the Torres Strait. The type locality given is "Kapaor in Nova Guinea boreali occidentali ... et prope Andai..." also stated "... un esemplare a Kapaor fra i Papua Onin..." and "... un secondo esamplare ad Andai presso Dorei..." (Kapoar, Onin Peninsula and Andai, near Dorei, Irian Jaya, Indonesia).

Some doubt can be cast on its occurrence on Normanby, as McDowell (1975) had erroneously assigned Bara Bara to this Island, rather than to the mainland of Papua New Guinea in Milne Bay Province as stated by Boulenger (1898) and Koopman (1982).

Habitat

Associated with rain forests, cutover clearings and swamps. Usually found near water, into which they may quickly retreat if disturbed. Often hide under dead leaves on forest floor.

Feeding

The diet includes a range of birds and mammals that are small to medium in size. Neonates and young semi-adults often feed on lizards.

Reproduction

Oviparous, with females laying about a dozen eggs. The eggs stick together in a compact pile and the females coils around them. The hatchlings emerge after about two months of incubation and are about 38 cm (15 inches) in length.

Taxonomy

A new species L. hoserae, and two new subspecies L. albertisii barkeri and L. a. bennetti, were described in Hoser (2000), but these descriptions are considered vague and questionable. In 2008, Schleip redescribed and provided proper descriptions and diagnoses for two of Hoser's (2000) taxa, Leiopython hoserae, from the southern lowlands of Papua New Guinea and neighbouring Indonesia, and L. benettorum, from the highlands of Morobe Province, Papua New Guinea. A third, Leiopython albertisii barkeri was considered a nomen nudum due to Hoser not having provided a description that includes characters to differentiate this taxon from others. Three new species were also described: L. biakensis from the island of Biak (part of the Indonesian Province of Papua, L. fredparkeri from the Karimui Basin, Simbu Province, Papua New Guinea, and L. huonensis from the Huon Peninsula, Morobe Province, Papua New Guinea.

The taxonomy of the Pythonidae family is fluid, however, an arrangement of the genus may be summarised as:

Pythonidae

Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Leiopython

Baca Lanjutannya.. Read more...

3 DIVA

Senin, 22 Maret 2010

Perkenalkan!!!...

ini Ular yang udah lama gue pelihara,,, gadis-gadis yang cantik-cantik,,, wooowww...

3 DIVA
















Terdiri dari 3 Candoia Carinata (mono pohon) yang keren-keren, gesit, pandai makan nya, n gak nyebelin alias gampang meliharanya,, manteb dweh pokoknya.

Yang Pertama ini namanya Molly













Yang Kedua namanya Redz
di namain si Redz karena memang warnanya sedikit merah membara, hehe..














Untuk saat ini 3 DIVA ini tidak di perjual-belikan!!!

Dan yang terakhir namanya Cello













Semua Ular-ular ini dalam kondisi prima siap untuk di Breeding lho,,, (atau siap di kawinkan)ada yang puya jantan bagus?? Untuk penjelasan tentang 'Candoia Carinata' atau mono tanah sudah terdapat pada postingan terdahulu yaww,,,,

Baca Lanjutannya.. Read more...

Click to Save the Rainforest

Save the Rainforest

Click to Stop Global Warming

Stop Global Warming

This site sponsored

EasyHits4U.com - Your Free Traffic Exchange - 1:1 Exchange Ratio, 5-Tier Referral Program. FREE Advertising!

  © Blogger template Brownium by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP